Lingkungan Anda Sering Kemalingan? Yuk.. Pahami 15 Tanda Rumah Rawan Kemalingan
Momen liburan panjang seperti lebaran biasanya sering terjadi kasus pencurian. Saat lebaran banyak rumah dalam kondisi kosong ditinggal mudik pemiliknya. Meski kita akui pencurian tidak melulu terjadi pada kondisi rumah yang kosong, bisa saja terjadi pada siapa saja.
Setidaknya ada 15 hal yang banyak orang tidak memperhatikan masalah ini, pada hal bisa jadi berhubungan dengan tindak pencurian yang sering terjadi. Apa saja itu?
Seperti dilansir kompas.com (2/06/18), berikut 15 hal yang perlu kita pahami sehingga kita mengetahui apakah sebuah rumah itu termasuk rawan kemalingan atau tidak.
1. Pintu rumah
Hampir setengah dari pelaku pencurian dan perampokan memilih jalur pintu utama karena aksesnya yang mudah. Selain itu, Nationwide Insurance Survey menyebutkan bahwa satu dari empat pemilik rumah lupa mengunci pintu depan dan beberapa melakukannya lebih dari sekali. Pencurian sering terjadi pada pukul 22.00 hingga 03.00 dan tak jarang pelaku mengetuk pintu dan berpura-pura sebagai salesman atau pengantar barang sambil mengecek pintu rumahmu. Jadi, jangan pernah lupa mengunci pintu!
2. Tempat sampah
Barang elektronik adalah hal yang diperhatikan oleh pelaku kejahatan. Berhati-hatilah saat membuang kardus barang-barang tersebut karena kardus barang elektronik mewah yang dibuang memiliki arti bahwa barang-barang tersebut ada dalam rumahmu. Menurut studi tersebut, kondisi itu akan membuat rumahmu lebih menarik untuk dijadikan sebagai target kejahatan. Jadi, potonglah kardus tersebut menjadi bagian yang lebih kecil dan masukkan ke dalam kantong agar tidak menarik perhatian penjahat.
3. Jalan di sekitar rumah
Rumah yang berada di posisi tertentu cenderung lebih sulit untuk dimasuki penjahat. Misalnya di posisi yang sangat terlihat, seperti di pojokan blok rumah dimana rumah tersebut bisa dilihat dari banyak sudut. Namun, rumah yang terletak di tengah blok atau berada di kompleks kuldesak cenderung lebih rentan. Terlebih jika rumahmu berada di belakang kebun, tempat terbuka atau area yang kurang terlindungi lainnya. Menurut Secure Life, trik untuk memberikan perlindungan ganda adalah buatlah rumahmu sesulit mungkin diakses. Misalnya dengan pagar yang tinggi dan banyak penerangan.
4. Kesehatan
Kesehatan si pemilik rumah juga menjadi perhatian pelaku perampokan. Data Biro Investigasi Federal (FBI), menyebutkan bahwa penjahat menyasar orang yang kurang bisa melawan. Baik perampok profesional maupun amatir mengetahui bahwa orang-orang yang lebih tua atau sakit kronis lebih mudah ditaklukkan dan memiliki banyak barang bagus. Jadi, jika kamu berada di lingkungan seperti ini cobalah meningkatkan tindakan pencegahan, seperti menggunakan sistem perlindungan, untuk mengurangi kerentanan rumahmu dimasuki perampok. Ilustrasi pencuri Ilustrasi pencuri(LuckyBusiness)
5. Jendela rumah
Jendela depan rumah menjadi akses terbanyak kedua dari para pelaku kejahatan, setelah pintu depan. Bahkan orang yang rajin mengunci pintu bisa saja sering kelupaan mengunci jendela mereka, terutama jika sedang dalam cuaca panas. Untungnya, ada beberapa tipe jendela yang lebih aman. Misalnya, jenis jendela yang hanya bisa dibuka beberapa inci.
6. Status sosial
Bersosialisasi lah dengan orang-orang yang tinggal di sekitarmu. Menurut Nationwide, tetangga yang berisik pun justru bisa menjadi sekutu terbaikmu dalam hal perlindungan rumah. Mungkin kamu tak ingin memberitahu siapapun saat akan bepergian ke luar kota, namun kamu harus mengatakan pada tetangga sekitar tentang rencana tersebut. Sehingga mereka bisa membantu mengawasi jika ada gerak gerik aneh orang asing yang melintas di depan rumahmu. Kamu juga bisa meminta tolong kepada mereka untuk mengambil surat atau koran yang ada di halamanmu, atau menyalakan lampu saat kamu pergi, agar orang tidak menduga rumahmu kosong.
7. Foto liburan
Menurut Nationwide, 40 persen orang mengunggah foto liburannya ke media sosial atau menjadikan foto tersebut sebagai foto profil. Foto-foto tersebut mungkin mengundang banyak 'likes', tapi juga sebagai sinyal bahwa kamu sedang jauh dari rumah dan berpotensi membuat rumahmu menjadi target kejahatan. Untuk menghindarinya, pastikan media sosialmu terkunci dan tidak bisa dilihat oleh publik umum, atau tahanlah keinginan untuk mengunggah foto-foto berliburmu hingga kamu tiba di rumah.
8. Sejarah kemalingan di perumahan
Beberapa kompleks perumahan lebih rentan dimasuki perampok atau tindak kriminal lainnya. Cobalah menghubungi kepolisian setempat dan mencaritahu langkah apa yang perlu dilakukan untuk melindungi rumahmu. Contohnya, jika salah satu rumah di kompleksmu pernah dibobol maling dari bagian jendela. Pasanglah keamanan ganda di bagian yang rentan dibobol tersebut.
9. Usia perumahan
Pelaku kriminal cenderung mentargetkan kompleks perumahan baru. Hal itu mempertimbangkan para penghuni yang baru dan belum mengenal betul daerah huniannya. Terlebih jika perumahan tersebut untuk kelas menengah ke atas dengan hubungan antar-penghuni yang renggang. Perumahan yang memiliki penghuni lama dan saling mengenal cenderung tak dijadikan target.
10. Alarm rumah
Memiliki alarm keamanan di rumah bukan berarti membuat semua orang menggunakannya. Hanya 20 persen pemilik alarm keamanan yang mengaktifkan alarm di siang hari. Padahal angka perampokan pada waktu tersebut cukup tinggi. Jadi kamu harus tetap menyalakan alarm tersebut setiap kali meninggalkan rumah. Selain itu, rumah yang dipasangi kamera CCTV juga cenderung dihindari penjahat.
11. Kebun
Kebun adalah area yang sempurna bagi para pelaku kejahatan untuk bersembunyi. Pencuri seringkali menargetkan rumah yang rimbun dan memiliki banyak pohon rindang yang tumbuh di sisi rumah. Pastikan pohon-pohon di rumahmu rutin terpangkas dan dijauhkan dari dinding atau jendela. Selain itu, rutin merapikan kebun juga merupakan tanda bahwa kamu peduli dengan keadaan rumahmu.
12. Kunci rumah
Waktu adalah faktor terpenting yang menentukan kesuksesan pencuri. Rata-rata maling menyelesaikan "misi"-nya tak sampai 10 menit. Membiarkan kunci rumah dengan keamanan yang sederhana membuat perampok lebih mudah masuk ke rumahmu. Sementara, menurut Secure Life, para penjahat cenderung tak ingin menghabiskan waktu untuk membuka kunci pintu gembok, dengan strum listrik, atau kunci ganda. Untuk lebih efektif, pastikan kamu memiliki pintu eksternal dan kunci ganda.
13. Lampu luar rumah
Berdasarkan riset Nationwide, kegelapan adalah sahabat bagi para penjahat yang beraksi di malam hari. Untungnya, hal ini bisa diatasi dengan cara sederhana yaitu menyalakan lampu luar pada malam hari. Terutama di area taman atau sudut-sudut gelap di rumahmu.
14. Kotak surat
Kotak surat adalah hal lainnya yang perlu diperhatikan, walau sekarang jarang sekali orang memilikinya. Jika rumahmu memiliki kotak surat, hal ini bisa diamati oleh para perampok ketika ingin masuk. Surat yang tumpah dan berjatuhan dari kotak surat bisa mengindikasikan bahwa tidak ada orang di rumah.
15. Hewan peliharaan
Apakah kamu memelihara anjing di rumah? Jika ya, maka kamu cukup beruntung. Sebab, 50 persen pelaku kejahatan cenderung menghindari rumah yang memiliki anjing peliharaan. Terutama anjing yang berisik, besar dan terlihat mengancam. Jika hewan yang kamu pelihara adalah kucing, misalnya terlihat dari pernak pernik yang dipasang di depan rumah, maka rumahmu masih bisa menjadi target. Para pencuri bisa melihat jendela yang kamu biarkan terbuka agar kucingmu bisa masuk dan jika menyukai kucing, kecil kemungkinan kamu memiliki anjing. Atau, para pencuri yang nekat juga bisa menyusup lewat pintu kucingmu. Untuk mengecoh mereka, kamu bisa memasang tanda papan bertuliskan "Awas anjing galak!" walau yang kamu pelihara hewan mungil yang lembut.
Kasus pencurian masih
terus terjadi. Seperti apapun rumah kita, kewaspadaan harus tetap ada.
Terlebih momentum libur lebaran akan segera tiba.
Banyak orang meninggalkan rumahnya dalam kondisi kosong pada waktu
tersebut, sehingga risiko kemalingan juga meningkat.
Namun, pencurian bukan berarti hanya terjadi pada rumah kosong. Hal ini
berarti bisa terjadi pada siapa saja.
Maka, ada baiknya jika kita memahami hal-hal yang membuat sebuah rumah
rawan kemalingan?
1. Pintu rumah
Hampir setengah dari pelaku pencurian dan perampokan memilih jalur pintu
utama karena aksesnya yang mudah.
Selain itu, Nationwide Insurance Survey menyebutkan bahwa satu dari
empat pemilik rumah lupa mengunci pintu depan dan beberapa melakukannya
lebih dari sekali.
Pencurian sering terjadi pada pukul 22.00 hingga 03.00 dan tak jarang
pelaku mengetuk pintu dan berpura-pura sebagai salesman atau pengantar
barang sambil mengecek pintu rumahmu. Jadi, jangan pernah lupa mengunci
pintu!
2. Tempat sampah
Barang elektronik adalah hal yang diperhatikan oleh pelaku kejahatan.
Berhati-hatilah saat membuang kardus barang-barang tersebut karena
kardus barang elektronik mewah yang dibuang memiliki arti bahwa
barang-barang tersebut ada dalam rumahmu.
Menurut studi tersebut, kondisi itu akan membuat rumahmu lebih menarik
untuk dijadikan sebagai target kejahatan.
Jadi, potonglah kardus tersebut menjadi bagian yang lebih kecil dan
masukkan ke dalam kantong agar tidak menarik perhatian penjahat.
3. Jalan di sekitar rumah
Rumah yang berada di posisi tertentu cenderung lebih sulit untuk
dimasuki penjahat. Misalnya di posisi yang sangat terlihat, seperti di
pojokan blok rumah dimana rumah tersebut bisa dilihat dari banyak sudut.
Namun, rumah yang terletak di tengah blok atau berada di kompleks
kuldesak cenderung lebih rentan.
Terlebih jika rumahmu berada di belakang kebun, tempat terbuka atau area
yang kurang terlindungi lainnya.
Menurut Secure Life, trik untuk memberikan perlindungan ganda adalah
buatlah rumahmu sesulit mungkin diakses. Misalnya dengan pagar yang
tinggi dan banyak penerangan.
4. Kesehatan
Kesehatan si pemilik rumah juga menjadi perhatian pelaku perampokan.
Data Biro Investigasi Federal (FBI), menyebutkan bahwa penjahat menyasar
orang yang kurang bisa melawan.
Baik perampok profesional maupun amatir mengetahui bahwa orang-orang
yang lebih tua atau sakit kronis lebih mudah ditaklukkan dan memiliki
banyak barang bagus.
Jadi, jika kamu berada di lingkungan seperti ini cobalah meningkatkan
tindakan pencegahan, seperti menggunakan sistem perlindungan, untuk
mengurangi kerentanan rumahmu dimasuki perampok.
Ilustrasi pencuri
Ilustrasi pencuri(LuckyBusiness)
5. Jendela rumah
Jendela depan rumah menjadi akses terbanyak kedua dari para pelaku
kejahatan, setelah pintu depan.
Bahkan orang yang rajin mengunci pintu bisa saja sering kelupaan
mengunci jendela mereka, terutama jika sedang dalam cuaca panas.
Untungnya, ada beberapa tipe jendela yang lebih aman. Misalnya, jenis
jendela yang hanya bisa dibuka beberapa inci.
6. Status sosial
Bersosialisasi lah dengan orang-orang yang tinggal di sekitarmu. Menurut
Nationwide, tetangga yang berisik pun justru bisa menjadi sekutu
terbaikmu dalam hal perlindungan rumah.
Mungkin kamu tak ingin memberitahu siapapun saat akan bepergian ke luar
kota, namun kamu harus mengatakan pada tetangga sekitar tentang rencana
tersebut.
Sehingga mereka bisa membantu mengawasi jika ada gerak gerik aneh orang
asing yang melintas di depan rumahmu.
Kamu juga bisa meminta tolong kepada mereka untuk mengambil surat atau
koran yang ada di halamanmu, atau menyalakan lampu saat kamu pergi, agar
orang tidak menduga rumahmu kosong.
7. Foto liburan
Menurut Nationwide, 40 persen orang mengunggah foto liburannya ke media
sosial atau menjadikan foto tersebut sebagai foto profil.
Foto-foto tersebut mungkin mengundang banyak 'likes', tapi juga sebagai
sinyal bahwa kamu sedang jauh dari rumah dan berpotensi membuat rumahmu
menjadi target kejahatan.
Untuk menghindarinya, pastikan media sosialmu terkunci dan tidak bisa
dilihat oleh publik umum, atau tahanlah keinginan untuk mengunggah
foto-foto berliburmu hingga kamu tiba di rumah.
8. Sejarah kemalingan di perumahan
Beberapa kompleks perumahan lebih rentan dimasuki perampok atau tindak
kriminal lainnya.
Cobalah menghubungi kepolisian setempat dan mencaritahu langkah apa yang
perlu dilakukan untuk melindungi rumahmu.
Contohnya, jika salah satu rumah di kompleksmu pernah dibobol maling
dari bagian jendela. Pasanglah keamanan ganda di bagian yang rentan
dibobol tersebut.
9. Usia perumahan
Pelaku kriminal cenderung mentargetkan kompleks perumahan baru. Hal itu
mempertimbangkan para penghuni yang baru dan belum mengenal betul daerah
huniannya.
Terlebih jika perumahan tersebut untuk kelas menengah ke atas dengan
hubungan antar-penghuni yang renggang.
Perumahan yang memiliki penghuni lama dan saling mengenal cenderung tak
dijadikan target.
10. Alarm rumah
Memiliki alarm keamanan di rumah bukan berarti membuat semua orang
menggunakannya. Hanya 20 persen pemilik alarm keamanan yang mengaktifkan
alarm di siang hari.
Padahal angka perampokan pada waktu tersebut cukup tinggi. Jadi kamu
harus tetap menyalakan alarm tersebut setiap kali meninggalkan rumah.
Selain itu, rumah yang dipasangi kamera CCTV juga cenderung dihindari
penjahat.
11. Kebun
Kebun adalah area yang sempurna bagi para pelaku kejahatan untuk
bersembunyi. Pencuri seringkali menargetkan rumah yang rimbun dan
memiliki banyak pohon rindang yang tumbuh di sisi rumah.
Pastikan pohon-pohon di rumahmu rutin terpangkas dan dijauhkan dari
dinding atau jendela.
Selain itu, rutin merapikan kebun juga merupakan tanda bahwa kamu peduli
dengan keadaan rumahmu.
12. Kunci rumah
Waktu adalah faktor terpenting yang menentukan kesuksesan pencuri.
Rata-rata maling menyelesaikan "misi"-nya tak sampai 10 menit.
Membiarkan kunci rumah dengan keamanan yang sederhana membuat perampok
lebih mudah masuk ke rumahmu.
Sementara, menurut Secure Life, para penjahat cenderung tak ingin
menghabiskan waktu untuk membuka kunci pintu gembok, dengan strum
listrik, atau kunci ganda.
Untuk lebih efektif, pastikan kamu memiliki pintu eksternal dan kunci
ganda.
13. Lampu luar rumah
Berdasarkan riset Nationwide, kegelapan adalah sahabat bagi para
penjahat yang beraksi di malam hari.
Untungnya, hal ini bisa diatasi dengan cara sederhana yaitu menyalakan
lampu luar pada malam hari. Terutama di area taman atau sudut-sudut
gelap di rumahmu.
14. Kotak surat
Kotak surat adalah hal lainnya yang perlu diperhatikan, walau sekarang
jarang sekali orang memilikinya. Jika rumahmu memiliki kotak surat, hal
ini bisa diamati oleh para perampok ketika ingin masuk.
Surat yang tumpah dan berjatuhan dari kotak surat bisa mengindikasikan
bahwa tidak ada orang di rumah.
15. Hewan peliharaan
Apakah kamu memelihara anjing di rumah? Jika ya, maka kamu cukup
beruntung. Sebab, 50 persen pelaku kejahatan cenderung menghindari rumah
yang memiliki anjing peliharaan.
Terutama anjing yang berisik, besar dan terlihat mengancam.
Jika hewan yang kamu pelihara adalah kucing, misalnya terlihat dari
pernak pernik yang dipasang di depan rumah, maka rumahmu masih bisa
menjadi target.
Para pencuri bisa melihat jendela yang kamu biarkan terbuka agar
kucingmu bisa masuk dan jika menyukai kucing, kecil kemungkinan kamu
memiliki anjing.
Atau, para pencuri yang nekat juga bisa menyusup lewat pintu kucingmu.
Untuk mengecoh mereka, kamu bisa memasang tanda papan bertuliskan "Awas
anjing galak!" walau yang kamu pelihara hewan mungil yang lembut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Tanda Rumah Rawan Kemalingan", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/02/175247520/15-tanda-rumah-rawan-kemalingan.
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Wisnubrata
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Tanda Rumah Rawan Kemalingan", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/02/175247520/15-tanda-rumah-rawan-kemalingan.
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Wisnubrata
Tidak ada komentar